Rabu, 21 Januari 2009

cinta

KeTika cInta,yg ku harapkan BerPaLing
HancurLah sUdah hatiku
KetiKa CInta yg Tak ku haRApkan TersEnyum
KegelisahAn MemBelENggu bATIn ku
ku iNgin ciNta ku MEnggemgAm erat tanGan ku
Dan ku hadapi KeGeliSahan CINTA itu dg bijaksana
Bisakah cinta ku MenciNtai kU?
MenjaDi pAngeran HAti Setiap waKtu

Selasa, 20 Januari 2009

kata2moet

BeriKanLah SenYuMan Mu Kepada Semua OrAng

pIP'sahan bukanlAh uNtUk b'piSah TeTapi P'PisahAn UntuK m'nambah KeriNduan

p'TeMuan AdaLah AwAl dAri p'piSahAN

jANgANlah Kau seSali SebuAh p'pIsaHan SedangkAn KaU Tak Tau ISi dAri p'pIsahAn iTu

SahaBat Sejati BukaNLah oRanG yang HaRus di kHianati

SaHabat SejAti Tak kaN leKanG olEh wAktU

katmut

cUr@h@N h@Ti
Jiw@ yaNg SepI
dI duNi@ f@N@ Ini
M'HaRap CaHayA iLahI
M'neraNgi bUmi INi
HaTi M'caRi
SenYumAn seJaTi
M'haDApi duRi2
dAn keMaNisaN KasIh IllaHi.

sahabat

pasha ungu: saya orang paling bahagia di dunia
Filed under: Pasha
Lucunya, karena sudah terbiasa dengan nama populernya, ia merasa asing saat orang memanggil nama aslinya, Sigit. Ia bahkan sering tidak ngeh. “Saya nggak sadar yang dipanggil itu saya. Habis saya sudah terbiasa dipanggil Pasha,” ceplosnya.
ini rahasia Pasha Ungu (26) yang tak banyak diketahui orang. Pasha sebenarnya bukanlah nama aslinya. Nama asli Pasha adalah Sigit Purnomo Syamsudin Said. Dulu, ia biasa dipanggil Sigit. Nama Pasha baru dipakai saat Ungu rekaman album pertama. Konon, perusahaan rekaman yang meminta ia berganti nama. Alasannya, nama asli Pasha dianggap kurang komersial, juga identik dengan orang lain.
"Nama Sigit sudah ada beberapa yang memakai. Salah satunya Sigit Base Jam,” cetus Pasha suatu kali. Dari beberapa nama, pilihannya jatuh pada nama Pasha. Uniknya, itu nama mantan dramer Ungu. "Ada yang mengusulkan nama Pasha. Menurut saya, nama itu bagus. Jadilah nama itu saya pakai," kata ayah Kisya Alfaro Putra Sigit (2) dan Shakinah Adeliaputri Napasha ini.
Suami Okky Agustina Sofyan ini tak percaya, nama itu dibilang membawa keberuntungan. "Kata orang, what’s in a name. Apalah arti sebuah nama. Saya tak percaya nama bisa membawa keberuntungan. Soal rezeki semua diatur dari Atas. Lagi pula, kalau memang bawa hoki, seharusnya sejak dulu Ungu melejit dong," tegasnya.Lucunya, karena sudah terbiasa dengan nama populernya, ia merasa asing saat orang memanggil nama aslinya, Sigit. Ia bahkan sering tidak ngeh. “Saya nggak sadar yang dipanggil itu saya. Habis saya sudah terbiasa dipanggil Pasha,” ceplosnya.
Pasha lahir di Donggala, 27 November 1979. Usai menamatkan sekolah menengah, ia pindah ke Jakarta. Di ibukota, ia kuliah di Akademi Bahasa Asing (ABA) Cikini. Di kampus inilah ia bersinggungan dengan dunia musik. “Waktu ospek, saya orang yang paling sering kena hukuman. Kalau dihukum yang bisa saya lakukan, ya cuma bernyanyi,” ujarnya. Nah, vokal Pasha itu menarik perhatian rekannya. Rekannya itulah yang mengajak bergabung dengan Nuansa Band. “Katanya suara saya cocok dengan warna musik mereka,” ujar Pasha lagi.
Seperti band lain, Nuansa Band juga kepengin meramaikan kancah musik lokal. Mulailah mereka mengirimkan demo ke berbagai perusahaan rekaman. Sayang, tak satu pun melirik. “Selama menunggu kepastian demo rekaman, hubungan kami jadi renggang,” cerita Pasha. Di saat band ini mulai retak, Pasha dapat tawaran dari band Ungu yang tengah mencari vokalis. “Setelah jam session bareng Ungu, saya ditawari jadi vokalis,” sambungnya. Setelah berpikir masak-masak, tawaran itu diterimanya. “Saya ngomong baik-baik ke teman-teman di Nuansa Band. Saya bilang, nggak bisa menunggu sesuatu yang nggak pasti. Untungnya, anak-anak ngerti dengan penjelasan saya,” katanya lagi. Pasha resmi bergabung dengan Ungu sekitar November 1998.
Bersama Ungu, Pasha mulai membuat lagu. Lagu-lagu itu, juga karya personel lain, sering dapat pujian saat dipentaskan. Bahkan ada yang menyebut tembang-tembang mereka layak dihimpun dalam album. ”Meski awalnya nggak percaya diri, kami membuat demo master,” beri tahu Pasha. Setelah beberapa bulan menunggu, Warner Music Indonesia menyatakan tertarik. Ungu lantas diminta menyumbangkan lagu buat album kompilasi Klik (2000). Tak puas dengan satu lagu, Ungu minta rekaman satu album. “Tapi ternyata kerja sama dengan Warner Music tak dilanjutkan. Kami terpaksa harus mencari perusahaan rekaman lagi,” ujar Pasha.
Perusahaan Rekaman Hemaswara kemudian merekrut mereka. Kolaborasi Ungu-Hemaswara melahirkan album Laguku (2002). Album yang mengandalkan lagu Bayangan Semu ini terjual sekitar 150 ribu keping. Album kedua mereka, Tempat Terindah, juga dapat atensi lumayan. Toh meski begitu, Ungu masih dianggap band kelas dua. Barulah di album ketiga, Melayang, Ungu memberi bukti. Album yang sarat hits itu totalnya telah terjual mendekati angka satu juta keping. Sukses itu berlanjut di album religius SurgaMu, yang diluncurkan Ramadhan lalu. Dalam dua bulan, album ini terjual lebih dari 300 ribu keping. Berkat album ini Ungu mendapat penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dan nama Pasha pun makin berkibar. *bin

muslim

ETIKA BERTETANGGA15 07 2007
MMINFO-Pr - Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu : �….Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, maka hendaklah ia memu-liakan tetangganya�. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: �hendaklah ia berprilaku baik terhadap tetangganya�. (Muttafaq�alaih).
Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah. Kita jaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil; dan hendaknya kita ulurkan tangan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan aib mereka.
Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: �Demi Alloh, tidak beriman; demi Alloh, tidak beriman; demi Alloh, tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasululloh? Nabi menjawab: �Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatan-nya�. (Muttafaq�alaih).
Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Dzarr: �Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu�. (HR. Muslim).
Hendaknya kita turut bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam duka mereka; kita jenguk bila ia sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik bila menjumpainya; dan hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal-hal seperti itu mudah membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita.
Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.
Hendaknya kita sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: �Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Alloh…. �Disebutkan di antaranya- :Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya�. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

(Sumber: Kitab “Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari” By : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan)
Media Muslim INFO Project http://www.mediamuslim.info Indonesia @ 1428 H / 2007 M

perang palestina dan israel

Seperti yang sudah aku prediksikan, khutbah Jumat hari ini (02/01) pasti dipenuhi dengan topik seputar Israel - Palestina. Sebuah topik yang sebenarnya tidak ingin aku dengar pada sebuah ibadah seperti sholat Jumat. Menutup tahun 2008 dan membuka lembaran baru di 2009 diwarnai tragedi perang berkelanjutan di Jalur Gaza. Israel telah melancarkan pemboman besar-besaran terhadap sasaran HAMAS di Jalur Gaza, sebagai pembalasan atas serangan roket terus-menerus dari daerah kantong kecil itu. Serangan itu telah menewaskan 400 orang lebih dan melukai lebih dari 2000 orang, yang menurut media sebagian besar korbannya adalah rakyat sipil.
Tujuan dari pemboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza adalah untuk menggulingkan penguasanya, HAMAS, demikian kata Wakil PM Israel Haim Ramon, dalam komentar yang disiarkan televisi (Senin, 29/12). Haim Ramon telah lama mendesak dilancarkannya serangan besar guna mengakhiri kekuasaan kelompok Islam itu di Jalur Gaza, “Tujuan operasi ini adalah untuk menggulingkahn HAMAS. Kami akan menghentikan serangan dengan segera jika seseorang mengambil tangung-jawab pemerintah itu, siapa saja kecuali HAMAS. Apa yang militer akan lakukan pada saat ini adalah mencegah HAMAS menguasai wilayah itu.”
Perang yang saat ini dikobarkan Israel adalah perjuangan dan pergerakan Zionisme mereka, yaitu gerakan bangsa Yahudi kembali ke Zion, sebuah bukit tempat Kota Yerusalem berdiri. Perebutan tempat itu intensif muncul pada abad ke 19, dengan target berdirinya negara Yahudi di tanah yang saat itu dikuasai Ottoman, Khalifah Ustmaniah di Turki.
Setengah abad kemudian, berdirilah negara Israel, tepatnya pada 15 Mei 1948. Negara yang kontra dengan Israel dilawan dengan agresi militer. PBB mengeluarkan Resolusi 3379 pada 10 Desember 1975 yang menyatakan Zionisme melakukan diskriminasi rasial. Namun pada 16 Desember 1991 resolusi tersebut dicabut.
Perbandingan kekuatan militer Hamas dan Israel. (sumber: tempointeraktif.com)
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mendapat dukungan kuat Iran yang tidak mengakui Israel sebagai salah satu negara masyarakat internasional.
Tujuh ribu mahasiswa dari kota Isfahan di bagian tengah Iran, Senin (29/12), mendaftarkan diri untuk memerangi Israel. “Pada hari pertama pendaftaran untuk memerangi rejim Zionis dan membantu rakyat Palestina, 7.000 mahasiswa dari berbagai universitas di Isfahan telah menyampaikan kesediaan,” kata Mohammad Zarifi, anggota Perhimpunan Mahasiswa Islam Iran.
Pendaftaran itu dilakukan sehari setelah pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa yang menyatakan siapa saja yang meninggal dalam perang melawan Israel dan membela Jalur Gaza akan menjadi syahid.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendesak agar seluruh negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam untuk mengirimkan tentaranya ke Palestina guna melawan serdadu Israel yang menyerang dan membunuh ratusan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.Front Pembela Islam (FPI) juga telah membuka pendaftaran untuk berangkat perang ke Palestina, dengan tiket one-way.
Selain mengirim tentaranya, HTI juga mendesak kepada berbagai negara Muslim untuk bersatu dan menegakkan sendi-sendi kekhalifahan yang dapat menaungi seluruh umat muslim di dunia.
Sudah bisa ditebak, demo anti Israel -yang juga membawa nama Amerika dan sekutunya- merebak di mana-mana, tidak hanya di negara yang mayoritas muslim, tetapi juga di Amerika dan Uni Eropa. Di Indonesia, isu yang diangkat adalah seputar Islam, kapitalisme, dan penegakan Khilafah.
Sejarah manusia memang selalu diwarnai aksi saling bunuh antar sesama, perang, dan kehancuran, dengan cara dan alasan apapun untuk membenarkannya, termasuk agama.
Aku pribadi tidak yakin semua orang Palestina tidak ingin hidup damai tanpa ada saling serang dengan Israel. Demikian pula orang Israel, tidak selamanya mau hidup di bawah bayang-bayang sasaran roket dan bom bunuh diri pejuang Hamas. Tetapi, karena isu agama pada perang ini sudah terlanjur merekat kuat, entah sampai kapan militer Israel menggempur daerah yang mereka anggap sebagai basis Hamas, sementara pejuang Hamas dengan roket dan intifada-nya terus menghantui Israel.
Bahkan, mungkin, apabila di dunia ini tidak ada agama, atau di alam sesudah kematian nanti tidak ada akhirat (surga dan neraka), kita (manusia) masih tetap akan saling bunuh antar sesama, demi sebuah kekuasaan yang tidak pernah ada batasnya.
window.google_render_ad();

muslim

Kaum muslimin rahimakumullah, di dalam kehidupan manusia, Allah telah menetapkan jalan yang harus ditempuh oleh manusia melalui syariat-Nya sehingga seseorang senantiasa Istiqomah dan tegak di atas syariat-Nya, selalu menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya serta tidak berpaling ke kanan dan ke kiri. Allah ta’ala telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk senantiasa istiqomah.
Sebagian orang menganggap bahwa tawakal adalah sikap pasrah tanpa melakukan usaha sama sekali. Contohnya dapat kita lihat pada sebagian pelajar yang keesokan harinya akan melaksanakan ujian. Pada malam harinya, sebagian dari mereka tidak sibuk untuk menyiapkan diri untuk menghadapi ujian besok namun malah sibuk dengan main game atau hal yang tidak bermanfaat lainnya. Lalu mereka mengatakan, “Saya pasrah saja, paling besok ada keajaiban.”
الحمد لله وكفى، وصلاة وسلاما على عباده الذين اصطفى .. أما بعد :
Sesungguhnya setiap manusia akan mengalami kesudahan. Betapa pun lezatnya dia merasakan kenikmatan hidup di dunia, betapa pun panjang umurnya, betapa pun dia memuaskan syahwat dan meneguk kenikmatan dunia, dirinya tetap akan mengalami kesudahan. Kematian! Itulah kesudahan tersebut. Sesuatu yang tidak dapat dihindari. Allah ta’ala berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)

Selasa, 13 Januari 2009

musisi lintas gelar atribut A

Sejumlah penyanyi dan musisi lintas generasi akan berada satu panggung pada 23 Januari di Usmar Ismail Concert Hall, Jakarta, untuk konser persembahan mengenang komponis legendaris, Ismail Marzuki. Selanjutnya...